Pameran boleh berlalu tapi kenangan selalu ada apalagi jaman sekarang bikin foto ceprat cepret nggak pakai klise, bisa ribuan kalau mau.. haha.
 |
Band Rising Sun yang ikut memeriahkan suasana malam itu. |
Berikut ini beberapa foto suasana pameran "mirror" tempo hari di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta. Ada beberapa foto penting yang akan ditampilkan lebih dulu di sini. Pembukaan pameran tanpa hiburan musik sudah tidak bisa dibayangkan, artinya sudah lazim bahkan hampir menjadi sebuah kebutuhan jika ada seni suara yang mengiringi para penonton mengapresiasi seni rupa. Begitu juga sebaliknya seni rupa juga bisa mendukung perhelatan seni suara, seperti sebuah simbiosis mutualisme lah kira-kira. Kali ini yang mendukung pembukaan pameran kami adalah Band Rising Sun, dengan personil utama Bang Seno Ardiyanto.
 |
Dari ki-ka: Lina, Agus Sahri, Dedeo Wahyu H, Edi Maesar, Hardiana, Ayu Arista Murti, Irpan Saripudin, Agus TBR, Prof. Dr. M. Agus Burhan M Hum., Roeayah Diana P, Christina Damastuti, Abdi Harno, Iqrar Dinata, Priyaris Munandar dan anak, Bagus Adi Chandra, I Gede Arya Sucitra dan anak, Wedhar Riyadi, Hajriansyah. |
 |
Rektor ISI Yogyakarta menyampaikan kata sambutan. |
Tanpa kata sambutan sebuah acara pembukaan pameran tidaklah seru nan syahdu. Selain makanan dan katalog gratis tentunya. Sungguh beruntung bagi kami Bapak rektor ISI Yogyakarta Prof. Dr. M. Agus Burhan M Hum, yang dulunya adalah dosen penguji tamu saya pada waktu ujian Tugas Akhir, mau meluangkan waktu istirahat malam sabtunya di rumah dan hadir ke pembukaan pameran "mirror" tepat waktu bahkan sudi memberikan kata sambutan yang sangat dinantikan pengunjung pameran, secara kapasitas beliau yang masyhur menandai betapa pameran reuni Gledek 99 yang pertama ini layak dikunjungi dan diapresiasi para pecinta seni. Terima kasih banyak Bapak Rektor, semoga beliau selalu dalam keadaan sehat al afiat dan bahagia!.

Semoga 4 foto-foto tercantum bisa memberikan informasi paling tidak sedikit tentang suasana ritual pembukaan pameran yang lazim diadakan di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta, di mana para penonton belum diperbolehkan masuk ke ruangan pameran yang berlangsung sebelum dipersilahkan oleh sang pembuka pameran. Tujuan utamanya juga untuk membuat penasaran, karena tidak semua karya yang dipamerkan ada di dalam katalog atau pun sebaliknya, tidak semua karya yang ada di katalog ada terpajang di ruang pameran. Salut untuk para penonton yang telah dengan khidmat mengikuti acara pembukaan pameran yang sangat profan. Yak sip!..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar