Minggu, 11 September 2016

Pameran Drawing Organik 2001

Setelah sukses mengadakan pameran skala besar di Museum Benteng Vredeburg, kami mengadakan reorganisasi untuk penyegaran sekaligus pemerataan pengalaman. Hajriansyah mengundurkan diri sebagai ketua, selanjutnya diadakan pemilihan ketua baru secara demokrasi langsung. Ada dua kandindat waktu itu yakni Marjan Idol dan Sri Maryanto . Dengan selisih satu suara tongkat estafet beralih ke kandindat yang kedua.
Agenda pameran berikutnya adalah sebuah pameran gambar, yang sebagaimana diketahui, gambar adalah sesuatu yang menjadi dasar bagi semua perupa untuk latihan sebelum melukis atau untuk berkarya secara otonom. Di jurusan seni murni FSR ISI Yogyakarta tempat kami menimba ilmu terdapat mata kuliah menggambar I sampai IV.
Diawali dengan media pensil hitam putih kemudian pensil warna lalu meningkat lagi dengan media lainnya seperti  ballpoint, spidol, cat air lalu dikombinasikan dengan kolase. Dimulai dengan menggambar bentuk di dalam kelas dengan model alam benda dari berbagai macam karakter, misalnya gelas, buah, logam, bambu, lipatan kain dst. sampai kemudian mencari obyek di luar ruangan dan diselesaikan dengan berbagai macam teknik menggambar yang luar biasa luasnya. Sebuah proses yang cukup panjang dan menyenangkan untuk memperkaya kosa rupa calon-calon seniman masa depan.
Pada waktu itu jarang sekali ada pameran yang khusus mengangkat seni gambar. Yang sering terjadi adalah pameran tugas menggambar ketika akhir semester di kampus seni rupa, pada pameran tersebut akan dipilih beberapa karya terbaik. Sedangkan sebuah pameran resmi di luar kampus tentang seni gambar belumlah banyak diadakan. Singkat kata diskusi tentang agenda pameran pun dimulai, judul yang diusulkan oleh Bagus Adi Chandra disetujui oleh mayoritas anggota kelompok Gledek 99. Judul pameran adalah Drawing Organik. Organik adalah sesuatu yang natural tanpa adanya rekayasa genetik atau kimia yang kadangkala merugikan ekosistem. Maksud dari judul pameran tersebut adalah Seni Gambar yang sangat biasa kita jumpai dan sudah umum dikerjakan tanpa embel-embel apapun, mengalir dan membentuk seperti organisme yang tumbuh natural tanpa paksaan.
Pameran Drawing Organik dibuka oleh seniman yang juga rajin menggambar yakni Agung "Leak" Kurniawan, pendiri dan pemilik kedai kebun forum yang berada di jalan tirtodipuran Yogyakarta. Sebuah ruang seni alternatif yang makin mantap keberadaannya di peta seni rupa tanah air.

Tempat pameran Gledek 99 yang ketiga tersebut adalah di Sanggar Caping Yogyakarta, sebuah kelompok seni rupa mandiri yang lumayan aktif pada waktu itu. Mereka memiliki ruang pameran yang bisa dipakai secara gratis. Setelah Sanggar Caping tidak aktif lagi rumah yang lokasinya di Dukuh Ngijo Sewon Bantul tersebut diambil alih atau diteruskan oleh Taring Padi setelah pindahan dari Eks FSRD ISI YK Gampingan dan sebelum pindah lagi ke base camp nya yang sekarang di dukuh Sembungan daerah gunung sempu.

Sayangnya arsip tentang pameran ini sangat minim dan bisa dibilang tidak ada, karena memang skala pameran yang kecil dan tidak ada katalog pameran yang memajang karya-karya yang dipamerkan. Namun paling tidak kami telah berhasil menyelenggarakan sebuah pameran seni gambar secara mandiri dan bersahaja. Yak sip.. salam budaya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar