![]() |
Foto bersama Gledek 99 setelah kegiatan lukis bersama di pantai parangtritis, Yogyakarta, 2000 |
Suatu ketika awal tahun 2000, di ruangan kelas Jurusan seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Rupa Indonesia Yogyakarta yang belokasi di Sewon Bantul, kami mahasiswa minat utama seni lukis angkatan 1999, mengadakan pertemuan untuk membentuk sebuah kelompok pameran, yang sudah cukup lazim di lingkungan mahasiswa seni. Kelompok Pameran yang nantinya akan menyelenggarakan pameran secara gotong-royong, maklum sebagai pemula, cukup sulit membuat event pameran pribadi, apalagi nama-nama kami belum dikenal sama sekali, kecuali satu dua teman kami yang lulusan SMSR, yang tentunya punya pengalaman berpameran, jadi singat kata dengan adanya kelompok angkatan ini nantinya akan membantu perjuangan seluruh anggota yang bergelut di dunia seni rupa yang tak mudah, segala urusan yang berkenaan pameran akan ditanggung bersama, istilahnya berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
Nama kelompok menjadi yang paling sulit untuk ditentukan, karena setiap orang inginnya sebuah nama yang gampang diingat dan tentu punya aura yang bagus pula. Entah berapa lama dulu berdebat soal nama kelompok akhirnya I Komang Rai Kastawan alias Patkai, teman kami dari bali mengusulkan dengan suara yang menggelegar seperti petir: Gledek.. kami pun mahfum dan setuju dengan usulannya, karena rupanya nama itu yang belum dipakai oleh angkatan kelas yang lain dan maknanya pun dasyhat! Gledek adalah sebuah bunyi yang keras membahana yang mampu menguasai seluruh angkasa.
Bunyi Gledek terkadang membikin kaget, suara gemuruh yang dihasilkan dari perpindahan energi listrik dari awan satu ke awan lainnya memang membikin pekak telinga. Namun sebenarnya jika orang cermat dan mengamati, sebelum bunyi Gledek terdengar pasti didahului dengan cahaya kilat petir, seperti blitz kamera! Kita tahu bahwa gelombang cahaya lebih cepat geraknya daripada gelombang suara. Jadi kami harapkan siapa pun itu yang berkecimpung dalam dunia seni rupa akan tidak terkaget-kaget dengan munculnya suara bising Gledek, namun malah menantikan kejutan-kejutan yang mengasyikan dari karya-karya anggota Gledek 99. Dengan terbentuknya kelompok Gledek 99 ini kami berharap juga persahabatan seangkatan akan terus terus terjalin.
Pada pertemuan itu dipilihlah Hajriansyah sebagai ketua Gledek 99 yang pertama. Agenda pameran pun segera disusun. Yang paling realistis waktu itu adalah pameran di lingkungan kampus sendiri. Pameran perdana yang diselenggarakan di lorong Seni Murni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta sebagai pemanasan untuk agenda pameran berikutnya ke luar lingkugan kampus.
Salam Budaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar